MANADO|ProNews.id – Seekor bayi anoa yang baru lahir di Manado beberapa hari lalu, diberi nama Behan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (MenLHK) Dr. Ir. Siti Nurbaya, M.Sc.
“Pada hari Minggu, 9 Juli 2023 pukul 21.56 WITA, telah lahir bayi anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis) di Anoa Breeding Centre (ABC), Manado, Provinsi Sulawesi Utara,” bunyi Siaran Pers dari Pejabat Pembuat Informasi dan Dokumentasi(PPID) Kementerian LHK, Senin (17/07).
Disebutkan, bayi anoa berjenis kelamin jantan, bobot badan 6 kg dan panjang badan 52 cm ini, lahir dari induk anoa betina Anara dan anoa jantan Rocky. “Menteri LHK Siti Nurbaya memberikan nama bayi anoa tersebut Bahen,” lanjut rilis melalui situs http://ppid.menlhk.go.id.
Sementara, Kepala Balai Penerapan Standar Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPSILHK) Manado, Heru Setiawan mengungkapkan, proses kelahiran berlangsung secara normal. “Sejauh ini, pengamatan tim dokter hewan ABC menyatakan kondisi induk dan bayi anoa dalam keadaan sehat,” ujarnya.
Menurut dia, sang bayi hewan yang dilindungi itu, sudah berinteraksi dengan sang induk, menyusu, serta berjalan dengan normal. “Anoa tersebut merupakan keturunan generasi kedua (F2) pertama yang lahir di ABC BPSILHK Manado,” tukas Heru.
Ditambahkannya, keberadaan ABC Manado merupakan kerja sama BPSILHK Manado dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulut. ABC BPSILHK Manado, lanjut dia, diresmikan oleh MenLHK pada tanggal 5 Februari 2015.
“Selama kurun waktu delapan tahun sejak diresmikan, telah terdapat 5 kelahiran selamat di ABC Manado dalam kondisi sehat,” terang Setiawan, sembari merincikan kronologis kelahiran 4 bayi anoa sebelumnya.
Antara lain; (1) lahir pada tanggal 7 Februari 2017 bernama Maesa, (2) 8 November 2017 bernama Anara, (3) 25 Juli 2018 bernama Deandra, dan (4)16 Januari 2023 bernama Raden.
Saat ini, tambahnya, ABC memiliki 10 individu anoa yang terdiri dari 5 jantan dan 5 betina. Ia menyebutkan, keberhasilan kelahiran anoa di ABC kali ini juga menjadi kado spesial bagi BPSILHK yang pada tanggal 1 Juli lalu merayakan ulang tahun ke-2.
“Kedepannya, ABC dapat terus berkembang dan menjadi garda terdepan bagi upaya pelestarian anoa, utamanya dalam penyediaan standar dan teknologi pengelolaan anoa secara eksitu,” harap Kabalai.
Dikatakannya juga, pelestarian satwa endemik Sulawesi anoa di ABC, mendapat dukungan dari mitra PT Cargill Indonesia-Amurang. Bersamaan dengan keberhasilan ini, dirinya memberikan apresiasi yang tinggi untuk dokter hewan, keeper, dan tim dari ABC serta BKSDA Sulawesi Utara.
Sisi lain, Kepala BKSDA Sulut, Askhari Dg Masikki, menyampaikan bahwa kelahiran anoa di ABC yang kedua di tahun 2023 ini, tentu saja menjadi penyemangat bagi pegiat konservasi dalam upaya meningkatkan populasi anoa secara eksitu.
“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ditjen KSDAE, BPSILHK Manado, dan pihak – pihak yang telah berkontribusi dalam pengelolaan ABC,” katanya.
Diketahui, anoa (Bubalus sp.) termasuk kedalam 25 satwa prioritas yang dilindungi dan ditingkatkan populasinya, dan berdasarkan data IUCN Red list diperkirakan populasi anoa di seluruh wilayah Sulawesi tidak lebih dari 2.500 individu.
[*/Rev]