MANADO|ProNews.id- Bank Indonesia (BI) memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah untuk membangun sektor pariwisata dan pembayaran digital di Sulawesi Utara.
“Kali ini BI Sulut bersama Pemerintah Kota Manado, khususnya dinas lingkungan hidup, serta unsur dari organisasi pencinta lingkungan hidup, institusi pendidikan, dan penerima beasiswa Bank Indonesia Generasi Baru Indonesia (GENBI) untuk membersihkan lokasi wisata di Manado,” ujar Kepala BI Sulut, Andry Prasmuko, SE.Ak., M.Ec, Senin (14/08) di Manado.
Dikatakannya, untuk menjaga lokasi wisata di Manado, khususnya pantai dan laut tetap bersih, BI menyerahkan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) berupa sertifikasi rescue diver kepada 24 calon partisipan dari komunitas masyarakat di Kabupaten Minahasa Utara, Kota Bitung, dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.
Ia berharap, pemberian bantuan ini dapat menjadi langkah konkret BI Sulut untuk mendorong pengembangan skill-set pendukung Sulut sebagai destinasi utama marine tourism (wisata bahari) di tingkat lokal maupun mancanegara.
Hal ini, menurut Andry, sekaligus meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat yang tinggal di sekitar daerah atraksi.
Ditambahkannya, untuk mendorong pembayaran digital di Kota Manado, BI meluncurkan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) Retribusi Kebersihan dan Retribusi Parkir Kota Manado.
Dia menyebut, peluncuran QRIS oleh Wali Kota Manado, Andrei Angouw dan Chief of People and Corporate Strategy DANA Indonesia, Agustina Samara.
Kegiatan ini, lanjut Prasmuko, sebagai bentuk konsistensi dalam mendorong elektronifikasi transaksi pemerintah daerah (ETPD) melalui inovasi dan sinergi Pemerintah Kota Manado bersama Penyelenggara Jasa Pembayaran (PJP) DANA.
Diharapkannya, penerapan ETPD dapat menyempurnakan memperbaiki pengelolaan keuangan pemerintah daerah menjadi lebih efisien, transparan, dan akuntabel yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
“Melalui sinergi yang kuat bersama pemerintah daerah dan pemangku kepentingan terkait lainnya, BI Sulut berharap badan pendapatan daerah, dinas perhubungan, dan camat se-Kota Manado mengimplementasikan digitalisasi untuk retribusi kebersihan dan retribusi parkir,” tutur dia.
Implementasi digitalisasi kebersihan dan parkir ini, kata Andry, selain untuk peningkatan PAD juga utamanya untuk mendorong memberikan makna kepada masyarakat di provinsi ini.
Harapannya, pengembangan pariwisata dan upaya mendorong pembayaran digital dapat meningkatkan inklusivitas masyarakat.
“Dengan demikian, dampaknya akan dirasakan langsung pada pertumbuhan ekonomi sehingga dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat Kota Manado,” jelas dia.
Lanjut Prasmuko, dengan terdigitalisasi kebersihan dan parkir di Kota Manado, pengelolaannya akan menjadi lebih baik dan lebih tertib sehingga mampu menghadirkan rasa nyaman di tengah masyarakat, khususnya sebagai upaya untuk meningkatkan pariwisata di daerah ini menjadi lebih baik.
[*/Rev]