JAKARTA|ProNews.id- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI terus mendorong pengembangan pariwisata, khususnya di tiga lokasi, yaitu; Desa Cunca Wulang (Labuan Bajo), Desa Kuta (Lombok), dan Desa Marinsow (Likupang), melalui Program Kawasan Wisata Anak Negeri (KAWAN) BNI.

Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo menjelaskan, program Kawan BNI merupakan bentuk kontribusi BNI terhadap kesejahteraan masyarakat Indonesia, khususnya di kawasan wisata dan pengembangan komunitas.

Dikatakannya, melalui program KAWAN BNI, perseroan memberikan dua bentuk pengembangan, yaitu pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) termasuk pembentukan tata kelola dan pengembangan produk.

“Selain itu, program ini juga memberikan bantuan dalam pengembangan sarana dan prasarana,” imbuh dia, Minggu (23/07) kemarin.

Okki menambahkan, khusus untuk pengembangan SDM, dilakukan pelatihan kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS), serta pihak lainnya yang terlibat langsung dalam industri pariwisata, terutama pengelolaan homestay.

“Dengan adanya pendampingan dari BNI, diharapkan dapat tercipta perubahan yang bermanfaat bagi masyarakat Desa Wisata, seperti peningkatan ekonomi, penciptaan lapangan kerja baru, dan peningkatan stabilitas hidup,” ucapnya.

Menurut dia, BNI berharap pendampingan yang dilakukan melalui program KAWAN BNI ini dapat meningkatkan daya tarik wisatawan lokal, domestik, maupun internasional, sehingga secara langsung memberikan dampak pada peningkatan jumlah wisatawan.

“Di sisi lain, BNI berharap pendampingan ini juga akan membentuk ekosistem pariwisata yang mengusung konsep interaksi alam, budaya, dan masyarakat lokal dengan tata kelola yang baik,” tutur Rushartomo.

Selain fokus pada pengembangan dan pelatihan, lanjutnya, BNI juga telah berkomitmen untuk memberikan bantuan dalam bentuk perbaikan infrastruktur jalan dan sarana prasarana penunjang di area KAWAN BNI.

“Ke depan, dengan adanya perkembangan potensi produk ataupun atraksi serta kapabilitas masyarakat desa dalam mengelola ekosistem pariwisata, BNI akan mengadakan pelatihan yang lebih advanced kepada masyarakat desa tersebut,” pungkas dia.

Melalui situs http://bni.go.id, disebutkan juga, selama tahun 2022, BNI fokus dalam membangun sarana infrastruktur dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Pengembangan SDM dilakukan kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS), dan pihak lainnya yang terlibat langsung dalam industri pariwisata.

Pengembangan SDM diberikan secara rutin agar dapat memberikan dampak langsung terhadap terbentuknya tata kelola dan pengelolaan wisata di Desa yang merupakan fondasi utama dalam pengelolaan Desa Wisata.

Lebih lanjut, pendampingan yang dilakukan melalui program KAWAN BNI diharapkan dapat menambah daya tarik wisatawan lokal maupun internasional yang secara langsung memberikan dampak kepada peningkatan jumlah wisatawan, serta membentuk ekosistem pariwisata yang mengusung konsep interaksi alam, budaya dan masyarakat lokal dengan tata kelola yang baik.

Upaya ini dimulai dari melakukan pengembangan masyarakat (people) hingga atraksi desa (product) yang berdampak pada daya tarik dan kinerja ekonomi masyarakat di lokasi KAWAN BNI.

Khusus Desa Marinsow, Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara (Minut), menurut situs http://jadesta.kemenparekraf.go.id, dokategorikan Desa Wisata Maju pada 30 Maret 2022.

Destinasi wisata yang ditawarkan, tidak hanya Pantai Pall, tapi juga, Benteng Belanda, Air Jatung, Hutan Manggrove, Tanjung Patuku, dan Pulau Burung, yang bisa dikunjungi, tanpa perlu mengeluarkan banyak biaya.

Di Desa Marinsow, sejumlah penginapan dibangun dengan fasilitas mumpuni. Akses menuju desa yang terbentuk sejak tahun 1942 ini, sangat mudah. Infrastruktur telah disiapkan pemerintah. Maklum saja, daerah ini ditetapkan pemerintah sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Super Prioritas.

[*/Rev]