ProNews.id- Alat Nikuba temuan Aryanto Misel sebelumnya kembali viral setelah ‘go internasional’ tepatnya Italia. Bahkan teknologi ini mendapat kesempatan untuk dikenal lebih jauh oleh sejumlah pabrikan otomotif asal Italia.

Sebelumnya pada 2020 nama Aryanto Misel sempat menjadi sorotan, karena berhasil mengubah air menjadi bahan bakar untuk motor. Warga Cirebon, Jawa Barat itu membuat alat khusus agar air bisa menghidupkan mesin.

Alat tersebut diberi nama Nikuba, atau akronim dari Bahasa Jawa ‘Niku Banyu’ yang artinya ‘Ini Air’, alat itu mampu mengkonversi air melalui sistem pemisahan hydrogen dan oksigen yang telah dielektrolisa.

Nikuba yang memiliki berat sekitar 5 kilogram tersebut memanfaatkan hydrogen dari air yang disalurkan ke ruang pembakaran, hingga terjadi kompresi dan kemudian mesin bisa hidup seperti biasanya.

Konverter tersebut awalnya digunakan pada motor anggota TNI AD, tepatnya Kodam III Siliwangi, dan beberapa motor Babinsa. Namun sayangnya inovasi tersebut dianggap remeh oleh pemerintah terkait.

Salah satunya Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang sempat meremehkan karya warga Cirebon tersebut. 

Saat itu salah satu peneliti laboratorium motor bakar BRIN, Arifin Nur menyebut, jika penemuan Aryanto benar, tentu sudah memenangkan lomba Shell Eco Marathon kelas Asia, dan dikontrak perusahaan otomotif dunia.

Sempat tenggelam tidak ada kabar, akhirnya Aryanto Misel membuktikan bahwa inovasinya tersebut mendapat lirikan dunia, bahkan pabrikan otomotif raksasa asal Eropa seperti Lamborghini, Ferrari, dan Ducati.

Jawaban Menohok Penemu Air Jadi Bahan Bakar yang Diremehkan di Indonesia

Putra daerah asal Cirebon, Jawa Barat, Aryanto Misel mengumumkan dirinya tak butuh bantuan pemerintah terkait pengembangan atas inovasinya itu. Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam sebuah wawancara televisi yang kemudian diunggah ke media sosial pada akun Instagram bernama Undercover.

“Saya tidak butuh mereka,” kata Aryanto dikutip Minggu (9/7), Melansir dari CNN Indonesia.

Ia mengungkapkan kekecewaannya kepada pemerintah yang dianggap telah mengucilkannya selama ini. “Saya tidak butuh mereka, saya sudah dibantai habis, tidak mau,” ucapnya.

Alat Nikuba temuan Aryanto sebelumnya kembali viral setelah ‘go internasional’ tepatnya Italia. Bahkan teknologi ini mendapat kesempatan untuk dikenal lebih jauh oleh sejumlah pabrikan otomotif asal Italia.

Kepala Penerangan Kodam III Siliwangi Kolonel Inf Adhe Hansen bilang pihak pabrikan otomotif juga telah mengadakan perjanjian kerja sama dengan pihak Nikuba. “Perjanjian kerja sama dengan perusahaan penyedia sumber energi bagi Ferrari dan Lamborghini,” kata Adhe, Selasa (4/7).

[**/adm]