JAKARTA- Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) akan menyelenggarakan Indonesia-Africa Parliamentary Forum (IAPF) di Bali pada 31 Agustus hingga 2 September 2024. Forum ini bertujuan untuk memperkuat hubungan antara Indonesia dan negara-negara Afrika, yang memiliki sejarah panjang dan erat.

Ketua DPR RI, Puan Maharani, menekankan bahwa IAPF akan menambah nilai hubungan bilateral Indonesia dengan Afrika. Forum ini merupakan kelanjutan dari Forum Tingkat Tinggi (FTT) Indonesia-Afrika yang digelar oleh Pemerintah. Puan berharap, IAPF dapat memperluas kemitraan dan menjangkau masyarakat secara lebih luas, mengingat parlemen merupakan wakil rakyat.

Dengan tema “Memperkuat Kemitraan Parlemen Indonesia-Afrika untuk Pembangunan”, IAPF diharapkan menjadi platform strategis untuk mempererat kerja sama antara kedua belah pihak. Puan meyakini, forum ini akan meningkatkan kualitas hubungan dan memberikan kontribusi positif terhadap kesejahteraan rakyat di kedua belah pihak.

Forum ini akan mencakup tiga sesi diskusi utama: kerja sama selatan-selatan untuk kemakmuran dan pembangunan berkelanjutan, pembangunan komunitas melalui inisiatif kesehatan dan ketahanan pangan, serta pemanfaatan potensi perdagangan dan investasi. Puan berharap hasil dari IAPF akan memajukan negara-negara peserta.

Puan juga menggarisbawahi komitmen Indonesia untuk meneruskan semangat Konferensi Asia-Afrika 69 tahun lalu dalam memupuk persaudaraan antar bangsa. DPR RI, lanjutnya, siap menyambut delegasi IAPF dengan memprioritaskan protokol kesehatan, terutama terkait wabah monkey pox (Mpox).

Pada saat bersamaan, Pemerintah Indonesia akan menggelar Forum Tingkat Tinggi (FTT) Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2 di Nusa Dua, Bali, yang akan dihadiri oleh sekitar 855 peserta dari berbagai negara. Presiden Joko Widodo juga dijadwalkan hadir dalam acara ini, yang akan berlangsung dari 1 hingga 3 September 2024. FTT Indonesia-Afrika ini juga akan digelar bersamaan dengan Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multi-pihak, dengan total peserta diperkirakan mencapai 1.500 delegasi.

Dengan agenda yang padat dan harapan besar, IAPF dan FTT di Bali diharapkan menjadi momen penting dalam memperkuat hubungan antara Indonesia dan Afrika serta mendorong kerjasama internasional yang lebih solid.

[**/ML]