Tomohon|ProNews.id– Sekira 100 lebih Hamba Tuhan Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) dari berbagai daerah, mulai mengikuti Forum Tatap Muka Nasional (Fortapnas) Departemen – Biro Misi dan Pertumbuhan Gereja Majelis Pusat (MP) dan Majelis Daerah (MD) GPdI se-Indonesia yang dibuka Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kota (Setdakot) Tomohon, Drs. O.D.S. Mandagi, MAP, Rabu (05/07) malam di Grand Master Resort Tomohon.
Ketua Panitia, Pdt. Djefry Manitik mengatakan, topik utama kegiatan bertemakan “Menjangkau yang Tak Terjangkau” ini, adalah memperkuat komitmen misi penginjilan di tanah air. “Secara khusus bagaimana kita memperhatikan anak bangsa yang tidak dijangkau, baik oleh penginjilan maupun kepedulian sosial,” ujarnya melalui telepon kepada media ini, Kamis (06/07) tadi sore.
Lanjut dia, ada banyak suku-suku terasing di Indonesia yang belum terjangkau Firman Tuhan, khususnya di Sulawesi Tengah dan Aceh. “Ini sesuai amanat agung Yesus Kristus dalam Matius 28:19-20 dan tema Fortapnas Roma 10 : 24,” tukas Manitik yang juga selaku pimpinan Departemen Misi dan Pertumbuhan Gereja MP GPdI.
Sehubungan hal tersebut, ditambahkannya, para peserta, utusan, peninjau, dan undangan dari 35 MD GPdI yang hadir menerima pembekalan strategi penjangkauan jiwa oleh para pemateri, yakni Bendahara Umum (Bendum) MP GPdI, Pdt. Brando Lumatauw, S.Th, Ketua MD GPdI Sulut, Pdt. Yvonne Awuy-Lantu, dan lainnya.
“Melalui kegiatan seminar, lokakarya, dan sesi diskusi ini, peserta diberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman dan ide dalam membangun pertumbuhan gereja yang lebih baik”, pungkas dia.
(*/Rev)