MINAHASA– Kapolsek Sonder, IPDA Nurhanny Montolalu, menyayangkan beredarnya video berdurasi 25 detik yang menimbulkan tuduhan dirinya terlibat dalam politik praktis.
Dalam video tersebut, Kapolsek Montolalu diduga meminta anggotanya untuk turun ke desa-desa dan berkoordinasi dengan kepala desa serta perangkat desa guna memenangkan pasangan calon Gubernur Sulawesi Utara nomor urut satu.
Tuduhan ini langsung dibantah oleh IPDA Nurhanny Montolalu dalam konferensi pers yang digelar pada Rabu (13/11/2024).
Kapolsek Montolalu menjelaskan bahwa video yang viral tersebut adalah potongan dari apel perdana dirinya sebagai Kapolsek Sonder pada 29 Oktober 2024.
Dalam pengarahan selama apel yang berlangsung sekitar 45 menit, Montolalu menegaskan bahwa fokus pembicaraan adalah mengenai situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) menjelang Pilkada serta perayaan Natal dan Tahun Baru.
“Saya merasa sangat dirugikan dengan penyebaran video yang sudah diedit menjadi hanya 25 detik dan tidak mencerminkan isi pengarahan yang sebenarnya.
Pengarahan saya pada saat itu murni terkait persiapan menjaga situasi kamtibmas yang kondusif di wilayah hukum Polsek Sonder,” ujar IPDA Nurhanny Montolalu.
Lebih lanjut, Montolalu menyatakan kekecewaannya terhadap pihak yang menyebarkan informasi tersebut tanpa melakukan konfirmasi terlebih dahulu.
“Sebagai jurnalis, semestinya mereka mematuhi kode etik jurnalistik dengan melakukan konfirmasi sebelum menyebarkan berita yang dapat merusak reputasi seseorang,” tegasnya.
Kapolsek Montolalu juga menekankan bahwa dalam pengarahan tersebut tidak ada instruksi untuk mendukung calon tertentu.
“Saya tidak pernah, sekalipun, mengarahkan anggota saya untuk mendukung salah satu pasangan calon. Fokus kami adalah menjaga netralitas Polri dalam setiap tahapan Pilkada,” imbuhnya.
Saat ini, Polsek Sonder sedang melakukan penelusuran lebih lanjut terkait sumber penyebaran video tersebut untuk memastikan pihak yang bertanggung jawab atas tindakan manipulatif ini.
Montolalu juga mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya pada informasi yang belum terverifikasi, terutama menjelang Pilkada yang rawan akan penyebaran hoaks dan disinformasi.
“Kami akan tetap berkomitmen menjalankan tugas secara profesional demi terciptanya keamanan dan ketertiban di wilayah Sonder, yang merupakan wilayah hukum Polres Tomohon, terutama di masa-masa penting seperti Pilkada dan perayaan akhir tahun,” pungkas Kapolsek Montolalu.
Dengan adanya klarifikasi ini, diharapkan isu tersebut tidak lagi menjadi polemik yang dapat mengganggu suasana kondusif di tengah masyarakat menjelang pemilihan umum di Sulawesi Utara.
[**/ARP]