MINAHASA- Pilkada Minahasa 2024 diprediksi akan berlangsung sengit, dengan tiga pasangan calon bupati yang masing-masing memiliki visi dan misi program unggulan.

Para analis menyebut performa figur dan program mereka sebagai kunci utama dalam menentukan kemenangan.

Pasangan nomor urut 1 (satu), Susi Sigar dan Perly Pandeirot (Super), diusung oleh Partai Gerindra, sedangkan nomor urut 2 (dua), Youla Lariwa Mantik dan Denni Rudi Kalangi (YLM-DRK), didukung oleh koalisi Partai Golkar, Demokrat, dan Perindo.

Pasangan nomor urut 3 (tiga), Robby Dondokambey dan Vanda Sarundajang (RD-Vasung), diusung oleh PDI-P.

Ketiga pasangan ini telah resmi ditetapkan oleh KPU Minahasa pada 22 September 2024.

Dalam hasil Pemilu legislatif 2024, Partai Gerindra yang mendukung pasangan Super berhasil meraih 8 kursi di DPRD Minahasa.

Sementara itu, koalisi pendukung YLM-DRK hanya memperoleh total 5 kursi (Golkar 3 kursi, Demokrat dan Perindo masing-masing 2 kursi). PDI-P, yang mengusung RD-Vasung, mendominasi dengan meraih 19 kursi di DPRD Minahasa, memberikan mereka kekuatan legislatif yang signifikan.

Tidak hanya hasil Pemilu legislatif, hasil Pilpres 2024 juga dinilai akan mempengaruhi peta politik di Pilkada Minahasa.

Kemenangan pasangan Prabowo-Gibran di Minahasa diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi calon tertentu, meskipun dinamika koalisi menjadi perhatian, mengingat Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mendukung Prabowo-Gibran terpecah dalam Pilkada Minahasa.

Pengamat hukum dan Dosen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi, Toar Palilingan, mengungkapkan bahwa ketiga pasangan calon bupati memiliki peluang yang sama.

“Ketika mereka ditetapkan sebagai pasangan calon, itu berarti sudah melalui proses seleksi yang ketat,” jelas Toar pada Rabu (2/10/2024).

Toar menambahkan, “Peluang calon mana yang akan terpilih sangat tergantung pada magnet figur dan strategi dalam penggalangan dukungan pemilih oleh masing-masing tim sukses.

Struktur partai politik juga berperan penting dalam mendukung strategi, terutama karena suasana Pilkada bersamaan dengan penyelenggaraan Pemilu 2024,” pungkasnya.

Dengan peta politik yang kompleks dan ketiga pasangan calon yang kuat, performa masing-masing figur serta program visi misi mereka diprediksi akan menjadi penentu utama dalam memperebutkan kursi bupati Minahasa.

[**/ARP]