JAKARTA— Anggota Komisi IX DPR RI Kris Dayanti mengatakan pengoptimalan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2024 tentang Kesejahteraan Ibu dan Anak pada Fase Seribu Hari Pertama Kehidupan (UU KIA) dapat menekan tingginya angka kematian bayi itu.
“UU Kesejahteraan Ibu dan Anak yang telah disahkan DPR sebenarnya sudah menyediakan berbagai instrumen yang, jika dioptimalkan, dapat secara signifikan mengurangi angka kematian ibu dan bayi di Indonesia,” ujar Kris Dayanti dalam keterangan rilisnya yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Kamis (5/9/2024).
Ia menilai, salah satu langkah kunci yang dapat mengurangi angka kematian bayi adalah dengan memberikan dukungan secara menyeluruh bagi kesejahteraan ibu dan anak. Terutama pada masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yaitu fase yang dimulai sejak masa kehamilan (270 hari) sampai dengan anak berusia 2 tahun (730 hari).
“Dan hal tersebut diatur dalam UU KIA yang mengatur tumbuh kembang anak adalah tanggung jawab kolektif, termasuk kewajiban-kewajiban Pemerintah. Maka UU KIA dan aturan turunannya harus betul-betul diimplementasikan dengan baik,” jelas Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini.
Berdasarkan informasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kematian bayi paling tinggi diakibatkan karena mengalami kelahiran secara prematur sebelum minggu ke-37 kehamilan. Hal tersebut sering kali disebabkan oleh pernikahan usia dini dan masalah selama kehamilan.
Angka kematian bayi di Indonesia sendiri berada di atas 15 (kematian) per 1.000 (kelahiran bayi). Kelahiran Angka kematian bayi di Indonesia diketahui mencapai 78 ribu per tahun.
“Harus ada langkah konkret dan terobosan kebijakan dari Pemerintah. Tidak sekadar hanya bersifat koordinatif seperti sekarang saja, tapi dapat dioptimalkan dengan anggaran agar lebih efektif dan agresif dalam menuntaskan permasalahan yang dihadapi ibu dan anak,” ungkap KD sapaan akrabnya.
Legislator Dapil Jawa Timur V itu menyebut dukungan dari Pemerintah juga harus dilaksanakan secara merata hingga ke daerah terpencil. Dengan begitu, semua ibu di Indonesia bisa mendapatkan edukasi dan pemahaman yang baik tentang gizi seimbang saat hamil hingga anak lahir.
“Termasuk dengan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya perawatan prenatal dan postnatal. Kampanye edukasi tentang gizi ibu hamil, bahaya pernikahan dini, dan pentingnya imunisasi bisa tentu akan sangat membantu mengurangi angka kematian bayi di Indonesia,” paparnya.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya implementasi kebijakan yang mendukung kesehatan ibu dan anak. Seperti cuti melahirkan yang lebih panjang bagi ibu bekerja, dan perlindungan terhadap pernikahan usia dini.
“Program gizi yang fokus pada ibu hamil dan bayi untuk memastikan mereka mendapatkan nutrisi yang cukup harus diperlebar. Ini bisa mengurangi risiko kelahiran prematur dan komplikasi lainnya,” terangnya.
Peningkatan fasilitas pelayanan kesehatan Tanah Air untuk itu sangat diperlukan demi menunjang proses kelahiran anak agar lebih baik. Terutama dalam hal pelatihan untuk tenaga medis supaya bisa menangani komplikasi kehamilan dan kelahiran prematur.
“Dukungan bagi fasilitas kesehatan juga sangat dibutuhkan di berbagai daerah, jadi jangan sampai ada kebutuhan medis dan sarana prasarana yang kurang. Karena kita tahu masalah infrastruktur juga kerap kali menjadi kendala kesehatan di daerah-daerah,” katanya.
[**/IND]
- "DOBRAK" (Duduk Ngobrol Bareng Anak)
- (Baleg) DPR RI Achmad Baidowi mengungkapkan secara khusus keberadaan UU Kepulauan akan mengatur kewenangan anggaran daerah kepulauan
- Adapun RUU Daerah Kepulauan ini sudah sekitar 20 tahun dibahas oleh DPR RI dan DPD RI
- Aksi humanis ditunjukkan Aiptu Jhonly Samadi saat melaksanakan tugas patroli
- AMANAH Dorong Ketahanan Pangan Ajak Anak Muda Kembangkan Sektor Pertanian Modern
- Anak
- Anak Cerdas
- Anak Cerdas Berinternet Sehat
- Anak di Bawah Umur
- Anak disetubuhi ayah kandung
- Anak disetubuhi ibu kandung
- Anak generasi muda adalah aset bangsa yang sangat berharga
- Anak Hilang Terhanyut
- Anak laki-laki di sodomi
- Anak Merdeka dari Kekerasan
- Anak Sekolah Minggu
- Anak terhadap child grooming
- Anak terhadap cyberbullying
- Anak-anak adalah pemilik masa depan bangsa
- anak-anak dengan HIV dari Yayasan Vina
- Anak-anak di timur Indonesia turut merayakan Hari Anak Nasional
- Anak-anak kita dilindungi dampak berbahaya penyakit yang kini menyerang usia muda
- Anak-anak muda yang kecanduan
- Anak-anak Papua menyanyikan lagu-lagu daerah
- Anak-anak Papua yang telah memenuhi Istora Papua Bangkit
- Anak-anak terpapar penyakit seperti diabetes dan gagal ginjal akibat gaya hidup
- Anak-anak yang terlindungi dan perempuan yang berdaya
- Anak-anak zaman sekarang memang perlu melek teknologi
- Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Romo H.R. Muhammad Syafi'i menyatakan bahwa Rancangan Undang-Undang Pendidikan Kedokteran (RUU Dikdok) mendesak untuk segera disahkan
- Anggota BKSAP DPR RI Irine Yudiana Roba Putri
- Anggota DPR
- Anggota DPR RI
- Anggota DPR RI Mulan Jameela
- Anggota DPR RI terpilih dari Partai Gerindra
- Anggota DPRD Minahasa
- Anggota DPRD Tomohon
- Anggota Komisi I DPR RI Sukamta mengusulkan agar Pemerintah membentuk Satuan Tugas (Satgas) khusus soal polemik peretasan data di Pusat Data Nasional (PDN)
- Anggota Komisi II DPR RI
- Anggota Komisi III DPR RI
- Anggota Komisi IV DPR RI
- Anggota Komisi IX DPR RI
- Anggota Komisi IX DPR RI Kris Dayanti
- Anggota Komisi V DPR RI
- Anggota Komisi VII DPR RI
- Banyak Anak-anak mendapatkan kekerasan dan eksploitasi seksual di ranah daring atau internet
- Dampak positif dan negatif dari kemajuan teknologi bagi anak-anak
- Gedung Dewan Pers
- Gedung DPD RI
- Gedung dpr
- Gedung DPR RI
- Ingin anak-anak di paling timur Indonesia pun merasakan kegembiraan dalam merayakan Hari Anak Nasional
- Jakarta
- Keamanan bagi anak-anak di seluruh Indonesia
- Khususnya anak-anak Indonesia
- Komisi IX DPR RI Bertekad Cegah Angka Kematian Bayi dengan Optimalkan UU KIA
- Melindungi anak-anak kita dari ancaman kejahatan seksual dan segala bentuk eksploitasi serta kekerasan
- OPM ini sengaja dilakukan agar anak-anak tidak dapat sekolah
- Penampilan 100 anak-anak Papua Program Gasing
- Penyakit seperti gagal ginjal dan diabetes Kini mengancam anak-anak