MAKASSAR|ProNews.id – Kepala Badan Pelindung Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani melantik dan mengukuhkan 255 orang Komunitas Relawan Pekerja Migran Indonesia (Kawan PMI), Sabtu (05/08) di hotel Four Points Kota Makassar.
“Bertambah lagi sekutu BP2MI dalam upaya memerangi sindikat penempatan Pekerja Migran Indonesia. Kawan PMI yang dikukuhkan hari ini terdiri dari Kawan PMI Provinsi Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan. Tugas kalian adalah melakukan edukasi, sosialisasi, dan pendampingan secara masif. Agar Calon Pekerja Migran Indonesia, Pekerja Migran Indonesia, dan keluarganya, serta purna Pekerja Migran Indonesia tidak diperlakukan sewenang-wenang,” katanya, seperti dilansir dari situs http://bp2mi.go.id.
Ia memaparkan terkait tiga musuh bersama BP2MI yang sedang diperanginya.
Bagi Ramdhani, strategi perang semesta terhadap sindikat ilegal Pekerja Migran Indonesia dilakukan BP2MI dimulai dari daerah.
Sehingga, lanjutnya, calo atau sindikat tidak bisa lagi leluasa beraksi. Dia berjanji, perang terhadap sindikat tidak akan diakhiri.
“Kita menghadapi tiga kejahatan dan musuh besar. Yang pertama, adalah mengubah mindset. Kedua, melawan sindikat penempatan ilegal (TPPO), dan ketiga, kita sedang berhadapan dengan praktek ijon rente. Kita hentikan mata rantai rentenir dengan melahirkan KUR PMI dan KTA. Harus Bapak dan Ibu ketahui bahwa BP2MI sekarang makin kuat karena punya Kawan PMI, yang akan bersama-sama negara memerangi sindikat. Sampai kapanpun, perang melawan sindikat tak akan dihentikan,” tutur Brani, sebutan populernya.
Komitmen senada juga hadir dari Kepolisian Republik Indonesia. Mewakili Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri), Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Sulawesi Selatan, Brigjen Pol. Chuzaini Patoppoi mengatakan, Polri akan mendukung dan bersinergi Kawan PMI dalam kerja-kerja di lapangan.
Melalui Satgas TPPO, pihaknya tidak akan toleran terhadap praktek kejahatan kemanusiaan yang terjadi melalui penempatan pekerja migran Indonesia secara ilegal.
“Selamat untuk Bapak dan Ibu yang baru saja dilantik. Kehadiran Kawan PMI menjadi mitra kami dalam tugas-tugas di lapangan. Bagi institusi Polri kejahatan perdagangan orang tidak boleh dibiarkan. Tak ada kompromi, termasuk memberikan sanksi kepada anggota Polri yang melanggar aturan. Bermain atau ikut terlibat dalam penempatan ilegal pekerja migran Indonesia,” tutur dia.
Sementara itu, Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, drg. Hj. Hasnah Syam mengapresiasi kehadiran Kawan PMI. Tidak hanya itu, ia mengingatkan, agar Kawan PMI bekerja dengan mengendepankan integritasnya.
Menurutnya, usaha pencegahan penempatan ilegal pekerja migran Indonesia juga mendapat dukungan DPR secara kelembagaan.
“Banyak selamat atas dilantiknya pengurus Kawan PMI. Bekerjalah secara baik dan benar, dengan penuh komitmen melindungi Pekerja Migran Indonesia. Jangan sampai kalian bekerja melampaui kewenangan, ingat kami wakil rakyat akan mengawasi kalian. Tentu kehadiran Kawan PMI sangat baik, dan membantu pemerintah. Mari kita mengedepankan kepentingan Pekerja Migran Indonesia serta keluarganya,” ujar Hasnah.
[*/Rev]