MANADO|ProNews.id – Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Manado pada Juli 2023, menunjukkan ibukota Provinsi Sulawesi Utara ini mengalami deflasi sebesar 0,03 persen. Data ini berdasarkan Berita Resmi Statistik (BRS) yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Prov. Sulut, 1 Agustus 2023 kemarin.

Disebutkan, penyumbang deflasi terbesar adalah tomat sebesar 0,0720 %. Sementara, inflasi tahun kalender sebesar 1,03 persen dan inflasi year on year (yoy) sebesar 1,92 persen. Dilihat dari inflasi month to month (mtm) Kota Manado menempati urutan ke-11 inflasi di Pulau Sulawesi dan urutan ke-80 secara nasional.
Sedangkan, secara ‘yoy’ Kota Manado menempati urutan ke-10 di Pulau Sulawesi dan urutan ke-77 secara nasional.

Dari sebelas kelompok pengeluaran di Kota Manado, secara year on year, delapan kelompok pengeluaran mengalami peningkatan indeks, yaitu kelompok transportasi sebesar 7,54 %, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,55 %, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 3,03 %, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,28 %, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,61 %, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,35 %, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,32 %, dan kelompok kesehatan sebesar 0,22 %.

Dua kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok Rekreasi, Olahraga dan Budaya sebesar 1,05 %, dan kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,03 %, sedangkan kelompok pendidikan cenderung stagnan.

Penyumbang inflasi terbesar secara yoy pada bulan Juli yaitu bensin sebesar 0,9439 % dan komoditi penyumbang deflasi terbesar yaitu bawang merah sebesar 0,4996 persen.

Penyumbang inflasi terbesar secara month to month pada bulan Juli 2023, yaitu angkutan udara sebesar 0,1133 %, sedangkan penyumbang deflasi terbesar adalah tomat sebesar 0,0720 %.

Urutan lengkapnya, antara lain: tomat sebesar 0,0720 persen; ikan deho sebesar 0,0659 persen; ikan malalugis/ikan sorihi sebesar 0,0648 persen; ikan oci sebesar 0,0496 persen; minyak goreng sebesar 0,0259 persen; lemon sebesar 0,0252 persen; daging babi sebesar 0,0197 persen; cumi-cumi sebesar 0,0148 persen; parfum sebesar 0,0133 persen dan pisang sebesar 0,0128 persen.

Komoditas yang memberikan sumbangan/andil inflasi mtm terbesar adalah angkutan udara sebesar 0,1133 persen; cabai rawit sebesar 0,1016 persen; bawang merah sebesar 0,0491 persen; bawang putih sebesar 0,0371 persen; daging ayam ras sebesar 0,0313 persen; kangkung sebesar 0,0212 persen; pembasmi nyamuk bakar sebesar 0,0114 persen; pembalut wanita sebesar 0,0103 persen; gula pasir sebesar 0,0099 persen dan wortel sebesar 0,0094 persen.
(*/Rev)