TOMOHON- Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia di Kota Tomohon, yang seharusnya menjadi puncak kebanggaan, malah ternoda akibat kesalahan mencolok di Menara Alfa Omega.
Di bawah kepemimpinan Walikota Caroll Senduk, ikon kota ini masih menampilkan tanggal “17 Agustus 2023,” yang seharusnya diganti sejak tahun lalu dan hingga kini belum diperbaiki.
Hal ini menjadi pusat perhatian di tengah perayaan, terutama di lokasi pawai HUT RI.
Menara Alfa Omega, yang megah berdiri di pusat kota, jelas menarik perhatian banyak tamu undangan.
Tulisan tanggal yang salah ini tidak hanya memperburuk citra Kota Tomohon tetapi juga menjadi memalukan di tengah perayaan besar yang melibatkan banyak pengunjung.
Menara yang dibangun dengan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kini menjadi simbol ketidakpedulian pemerintah terhadap pemeliharaan dan perbaikan.
Kesalahan penanggalan yang mencolok ini mencerminkan kurangnya perhatian Pemerintah Kota Tomohon terhadap persiapan perayaan penting ini, memperlihatkan ketidakpedulian teknis yang mencolok.
Kekecewaan warga semakin mendalam mengingat menara ini telah lama menjadi bahan kritik publik.
Meskipun telah mendapat perhatian dari media dan masyarakat terkait minimnya perawatan, perbaikan yang diharapkan belum juga dilakukan.
“Dorang so gengsi mokase bersih itu menara Alfa Omega karna sodapa kritik lebe dulu di media,” ungkap seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang enggan disebutkan namanya, menuding bahwa gengsi pejabat menjadi salah satu alasan utama ketidakpedulian ini.
Sebagai ikon kota, Menara Alfa Omega seharusnya menjadi pusat perhatian dan kebanggaan warga Tomohon, terutama pada perayaan HUT Kemerdekaan.
Namun, pantauan menunjukkan bahwa menara tampak kusam, dengan warna merah putih yang dulu cerah kini luntur dan memudar.
Kesan ini jelas tidak sejalan dengan semangat kemerdekaan yang seharusnya terpancar pada perayaan tersebut.
Warga juga membandingkan kondisi saat ini dengan masa pemerintahan mantan Walikota Jimmy F. Eman, SE, AK., CA, di mana perhatian terhadap pemeliharaan dan penampilan ikon kota dinilai lebih baik.
Kini, banyak yang merasa pemerintahan saat ini kurang peduli terhadap simbol-simbol penting kota.
Keprihatinan ini turut disuarakan oleh beberapa tokoh masyarakat, seperti Felix Emor dari Kelurahan Talete dan Michael Sanger dari Kelurahan Uluindano.
Mereka menilai bahwa Menara Alfa Omega, yang seharusnya menjadi pusat perhatian pada perayaan HUT Kemerdekaan, malah menjadi simbol ketidakpedulian.
“Kami berharap semangat kebanggaan dan keindahan kota bisa kembali terangkat,” tegas mereka.
Mereka mendesak Pemerintah Kota Tomohon untuk segera memperbaiki kondisi menara dan mengoreksi kesalahan penanggalan.
Warga berharap agar Pemerintah Kota Tomohon segera mengambil tindakan konkret untuk menjaga dan memperbaiki ikon kota, terutama pada momen-momen penting seperti perayaan HUT RI.
Ikon kota bukan hanya sekadar bangunan, tetapi bagian dari identitas bersama yang harus dirawat dan dijaga demi generasi mendatang,” harap mereka.
[**/ARP]
Komentar 3
Tidak perlu dibesar besarkan. Intinya kita merayakan hari kemerdekaan. Media juga jangan jadi kompor
Sip Sip ❤️ ❤️ OK OK
Saya