TOMOHON|ProNews.id- Setelah puluhan tahun mengalami krisis air bersih, Warga kelurahan Uluindano, Kecamatan Tomohon Selatan, Kota Tomohon (Sulawesi Utara), akhirnya bisa menikmati air bersih yang diinisiasi kembali oleh PDAM Tomohon.

Krisis air bersih ini terjadi di Kelurahan tersebut sejak Tomohon menjadi daerah otonom (kota) dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2003, tentang Pembentukan Kabupaten Minahasa Selatan dan Kota Tomohon di Provinsi Sulawesi Utara oleh DPR RI.

Sehingga Warga Kelurahan Uluindano tercatat menjadi salah satu warga di Tomohon yang ter dampak krisis air bersih akibat jaringan pipa air bersih yang awalnya berasal dari Kabupaten Minahasa, sejak beberapa kali pergantian pimpinan Direktur PDAM Tomohon ternyata belum pernah diperbaiki untuk menunjang pelayanan air bersih yang menjadi kebutuhan masyarakat setempat.

Kebutuhan air bersih ini sangat dinantikan oleh warga Kelurahan Uluindano. Pasalnya, untuk memenuhi kebutuhan air bersih, selama ini kami warga Kelurahan Uluindano hanya mengandalkan air sumur, ucap Oddy Gigir, Viktor Damopolii dan Jimmy Sangi, Warga setempat.

Masalah air bersih di Kelurahan kami, sudah sering kami sampaikan ke pemerintah saat itu. “Bahkan sudah beberapa kali diberitakan di media massa, namun hal tersebut tidak pernah di perhatikan.

“Untuk itu kami masyarakat Kelurahan Uluindano menyampaikan banyak terima kasih atas perhatian Pemerintah Kota Tomohon, terlebih khusus kepada pihak PDAM, yang sudah memberikan perhatian kepada masyarakat Kelurahan Uluindano, ungkap Oddy Gigir, Viktor Damopolii, Jimmy Sangi dan warga lainnya.

Terpisah, Direktur PDAM Kota Tomohon Adrian Ngenget kepada ProNews.id menerangkan, jaringan pipa air bersih yang diperbaiki kembali oleh pihaknya, ini sebagai upaya PDAM Tomohon untuk memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat yang kesulitan air di Kota Tomohon,” kata Adrian Ngenget, Kamis (20/7/2023) malam.

Dia mengungkapkan, jaringan pipa air bersih yang di perbaiki kembali karena warga kelurahan Uluindano di kompleks perumahan KUD, menjadi salah satu pemukiman warga yang kesulitan air bersih di Tomohon.

“Jadi setelah kami deteksi masalah, perbaikan jaringan pipa, penggantian mesin pompa baru dan penambahan tekanan ke kelurahan Uluindano, akhirnya boleh terairi air sampai ke kompleks perum KUD, bahkan ke depan akan dimaksimalkan lagi.

Dijelaskan Adrian Ngenget, jaringan air dari kelurahan Uluindano, itu bersumber dari mata air Sineleyan. “cuma saja saat ini debit air dari Sineleyan sudah sangat berkurang karena sudah banyak rumah yang dibangun dan pohon – pohon yang ditebang di kompleks tersebut.

Akibatnya distribusi air tidak bisa 1×24 jam karna harus dibagi pada pelanggan kelurahan- Kelurahan lainnya. “Jadi untuk program kerja ke depan untuk Sineleyan, akan di backup oleh mata air Mahlimbukar, di mana penambahan jaringannya akan ditender oleh Balai Sungai Wilayah Sulut pada Desember tahun ini.

Dan juga tahun depan (2024) akan ada pembangunan jaringan sumber baru, yakni SPAM Uluna di Kelurahan Pangolombian untuk pelayanan di beberapa kelurahan di kecamatan Tomohon selatan. “Seperti di kelurahan Lahendong, Tumatangtang 1, Kampung Jawa, termasuk menambah layanan sampai kelurahan Lansot dan kelurahan Uluindano yang bertahun-tahun juga tidak ada layanan air PDAM.

Menurutnya, proyek ini akan ditender awal tahun depan. Kedua Proyek besar ini murni berhasil karena pengajuan proposal langsung dari PDAM, dan Pembangunan SPAM Uluna Pangolombian oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulut.

Untuk itu Direktur PDAM Tomohon Adrian Ngeget berharap, dengan hadirnya air bersih yang kini dinikmati oleh masyarakat setempat dapat meningkatkan kualitas hidup.

[**/arp]