TOMOHON– Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Badan Geologi resmi mengumumkan peningkatan status aktivitas Gunung Lokon dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga) pada tanggal 10 November 2024 pukul 22:00 WITA.

Laporan tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid A.N., kepada sejumlah pihak terkait termasuk Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Gubernur Sulawesi Utara, dan Walikota Tomohon.

Gunung Lokon, yang terletak di Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara, dengan ketinggian 1.579 meter di atas permukaan laut, telah menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan.

Berdasarkan catatan sejarah, gunung ini pertama kali dinaikkan statusnya ke Level II (Waspada) pada 28 Februari 2008.

Sejak saat itu, Gunung Lokon telah beberapa kali mengalami perubahan status, termasuk peningkatan ke Level III (Siaga) pada 27 Juni 2011, dan sempat mencapai Level IV (Awas) pada 14 Juli 2011.

Aktivitas terkini menunjukkan peningkatan kegempaan dan aktivitas vulkanik sejak akhir Oktober 2024, sehingga memicu perubahan status dari Waspada menjadi Siaga.

Menurut laporan Badan Geologi, pengamatan visual periode 1-9 November 2024 menunjukkan adanya asap kawah berwarna putih dengan intensitas tipis hingga tebal, yang mencapai ketinggian 10-50 meter di atas puncak.

Kondisi cuaca yang bervariasi antara cerah hingga hujan, dengan suhu udara berkisar 18-29°C, turut mempengaruhi aktivitas vulkanik di sekitar kawasan tersebut.

Dari sisi instrumental, selama bulan November 2024, tercatat adanya peningkatan jumlah gempa vulkanik dangkal sebanyak 314 kali, serta beberapa kali gempa hembusan dan gempa tektonik.

Peningkatan ini menunjukkan adanya akumulasi energi di bawah permukaan Gunung Lokon yang berpotensi memicu letusan.

Dalam status Siaga ini, Badan Geologi memperingatkan potensi terjadinya letusan freatik hingga magmatik yang disertai lontaran material pijar, serta hujan abu yang dapat mencapai wilayah sekitar.

Selain itu, masyarakat di sekitar alur Sungai Pasahapen diminta untuk waspada terhadap kemungkinan terjadinya aliran awan panas serta banjir lahar, terutama di musim hujan yang masih berlangsung.

Beberapa rekomendasi penting yang disampaikan dalam laporan tersebut antara lain:

  1. Larangan Aktivitas di Radius 3 Km: Masyarakat, wisatawan, dan pendaki dilarang mendekati area dalam radius 3 km dari kawah Tompaluan.
  2. Penggunaan Masker dan Pelindung Mata: Masyarakat diimbau untuk menggunakan masker dan kacamata pelindung saat berada di luar rumah guna menghindari dampak abu vulkanik.
  3. Waspada Lahar Hujan: Warga diminta mewaspadai potensi lahar pada aliran sungai yang berhulu di Gunung Lokon.

Badan Geologi menegaskan pentingnya koordinasi antara pemerintah daerah, BPBD provinsi dan kabupaten/kota dengan Pos Pengamatan Gunung Lokon di Desa Kakaskasen, Tomohon.

Informasi lebih lanjut mengenai perkembangan aktivitas vulkanik dapat diakses melalui situs web Badan Geologi, PVMBG, serta aplikasi Magma Indonesia yang tersedia di Google Play Store.

Laporan aktivitas vulkanik ini akan terus dievaluasi secara berkala.

Tingkat aktivitas akan dipertahankan pada Level III (Siaga) hingga ada evaluasi lebih lanjut yang menunjukkan perubahan signifikan.

Dengan adanya peningkatan status ini, masyarakat di sekitar Gunung Lokon diimbau untuk tetap waspada dan mematuhi semua arahan dari pihak berwenang guna menghindari potensi bahaya yang lebih besar.

[**/ARP]